Purwakarta Akan Ganti Raport Sekolah
Dedi menuturkan alasan dihapusnya biaya cetak rapot, karena adanya perubahan kurikulum, sehingga untuk ajaran baru nanti setiap sekolah harus mempunyai data base nilai laporan para siswanya masing – masing dan cukup diprint satu lembar saja seperti transkrip nilai di kampus – kampus.
“ya adanya perubahan kurikulum, dan juga kolomnya itu kecil – kecil sehingga kalau memberikan laporan tulisannya kecil, jadi cukup menurut saya sekolah membuat data base siswa dengan berbagai laporannya dan itu bisa diprint dan diketik menggunakan komputer, ya sekolah lakukan inovasi dalam rapot tersebut.”, ujarnya.
dihapusnya cetak buku rapot, menurut Dedi akan mengefesiensikan anggaran 500 juta, setiap tahunnya, dan itu bisa diarahkan ke bidang pendidikan lainnya.
” setiap tahun cetak buku rapot itu 500 juta, dan ini salah satu efesiensi setiap tahunnya anggaran tersebut bisa diarahkan ke pos lainnya dibidang pendidikan dan akan dimulai pada tahun ajaran baru nanti.”, tuturnya.
adapun terkait masalah administrasi apabila dihapusnya buku rapot, Dedi menjamin tidak akan menjadi masalah, karena menurutnya yang terpenting adalah apa yang dicapai siswa bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dimasyarakat.
“tidak akan menjadi masalah, secara administrasipun akan baik – baik saja, dihapusnya buku rapot, kan yang penting ilmu apa yang bisa didapat oleh siswa.”, ujarnya.
(HUMAS SETDA PURWAKARTA).
