• Breaking News

    Syukuran Timnas Garuda Muda U12


    Syukuran Timnas Garuda muda U12, bupati Dedi Lanjutkan Akademi Sepakbolanya

    (Purwakarta) - Pasca kepulangannya di final dunia u12 Danone Nations Cup 2014 di Brazil sepekan lalu, timnas Garuda muda yang diwakili SSB ASAD 313 Jaya perkasa purwakarta menggelar syukuran. Syukuran sendiri diinisiasi bupati purwakarta yang digelar di halaman pendopo purwakarta, rabu (26/11) malam.
    Timnas yang finish di peringkat ke tujuh dari 32 negara peserta ini menorehkan hasil baik. Sebab event yang sama sebelumnya hanya finish di posisi ke delapan. Saat itu diwakili SSB Tugu Muda Semarang.
    Bupati purwakarta, Dedi Mulyadi mengapresiasi prestasi ASAD 313 Jaya perkasa ini. Menurutnya perlu terus melakukan pembinaan ASAD ini di akademi kelas khusus Jaya perkasa. Agar mereka tercipta menjadi pemain sepakbola profesional.
    Lebih jauh, Dedi menilai Proses pengelolaan sepakbola harus masuk dan terintegrasi dengan kurikulum pendidikan di sekolah. Untuk itu, membangun karakter sepakbola harus diawali dari mengelola perasaan
    Jadi bagi Dedi mengatur sepakbola adalah memanaj perasaan. sehingga sepakbola menjadi bagian memenej perasaan, mengatur ritme fisik, ritme emosional. Disanalah muncul seorang maestro sepakbola.
    "Messi misalkan menjadi maestro sepakbola yang bisa mengatur perasaannya. Sehingga liuk tubuhnya saat mengolah bola menjadi bagian seni luar biasa dalam permainan bolanya" jelas Dedi.
    Untuk itu, kedepan perlu dirumuskan kurikulum sepakbola yang memiliki karakter kultur Indonesia. Tradisi sepakbola ini akan melahirkan pesepakbola Indonesia yang berkarakter. "Selama ini yang dikembangkan di Indonesia hanya teknik sepakbola nya saja. Sementara, harusnya yang perlu dipelajari adalah filosofi Sepakbolanya dulu. Maka teknik itu akan mengikuti." Beber Dedi.
    Sementara itu, Alwi Hasan Manager tim ASAD 313 Purwakarta menyebut perekrutan pemain ASAD ini berdasarkan instruksi bupati untuk mencari anak2 yang memiliki bakat mengolah bola yang baik hingga ke pelosok purwakarta, malah ke kabupaten tetangga.
    "Semua anak anak ini rata rata berlatar belakang tidak mampu. Namun kita ingin mengangkat bakatnya, maka muncullah ASAD (Asli Sepakbola Anak Desa)" jelas Alwi.
    Ditambahkannya, kelemahan pesepakbola kita, adalah faktor fisik yang berimplikasi awalnya dari gizi makanannya. Untuk itu, adanya daya dukung nilai gizi makanan yang masuk pada asrama akademi sepakbola Jaya perkasa yang ada di purwakarta cukup membantu para siswanya.
    Kedepan, akademi Jaya Perkasa ini akan menghadapi berbagai event. Salah satunya turnamen antar negara yang digelar di Portugal.

    Humas Setda purwakarta.

    Infokan pada teman/kerabat anda yang membutuhkan informasi ini. KLIK TOMBOL :

    FacebookGoogle+Twitter WhatsApp

    Post Bottom Ad